Pentingnya Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi
Pentingnya Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi – 13 Agustus 2020 11:43 13 Agustus 2020 11:43 Diperbarui: 21 Agustus 2020 21:48 346 1 1
Akibat pandemi COVID-19, pemerintah mulai merancang dan menerapkan kebijakan baru untuk memutus rantai penularan virus Corona. Salah satu departemen yang menerapkan kebijakan baru tersebut adalah departemen pendidikan yang memiliki kebijakan pembelajaran jarak jauh (DLL).
Pentingnya Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi
Dengan adanya aplikasi PJJ, proses pembelajaran berbasis sekolah menjadi proses pembelajaran online di rumah masing-masing siswa. Namun dalam implementasinya, kebijakan baru ini tidak lepas dari permasalahan, seperti adanya inkonsistensi di banyak bagian, sehingga pelaksanaan PJJ sendiri menjadi kurang.
Internalisasi Pendidikan Karakter Melalui Kisah Al-qur’an Sebagai Upaya Membudayakan Nilai-nilai Keislaman
Terakhir, orang tua siswa juga mengeluhkan penerapan PJJ di masa pandemi COVID-19. Hal inilah yang terjadi di Desa Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.
Banyak orang tua siswa sekolah dasar (SD) di wilayah tersebut yang mengamini bahwa kegiatan belajar yang diterima siswa selama PJJ di rumah kurang efektif. Siswa hanya mendapat pekerjaan rumah dari gurunya dan tidak ada kegiatan khusus seperti yang didapat di sekolah. Siswa mulai merasa bosan dan sibuk dengan kegiatan ekstrakurikuler akibat terlalu lama berada di rumah.
Hal ini juga berdampak pada maksimalnya implementasi pendidikan karakter yang biasa diterapkan dalam kegiatan yang diadakan di sekolah. Orang tua murid mengamini siswa mulai tidak peduli dengan pembelajaran karena tidak adanya jam belajar yang didengar siswa secara langsung. Sulit bagi siswa untuk membiasakan membaca buku di luar kelas.
Literasi (berpikir) merupakan salah satu dari empat bidang pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah. Sedangkan tiga dimensi lainnya adalah dimensi moral (melatih hati), dimensi estetis (menggunakan indra), dan dimensi kinestetik (melatih). Keempat dimensi tersebut penting dalam proses pembentukan karakter peserta didik mengingat pendidikan karakter, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016-2019, Muhadjir Effendy, merupakan landasan dan ruh utama pendidikan.
Pendidikan Anak Usia Dini: Pilar Pembentukan Karakter Dan Kepribadian
Oleh karena itu, program ini dirancang untuk memperkuat karakter siswa selama PJJ di rumah. Program ini dinamakan “Program Penguatan Pendidikan Karakter (P3K) di Masa Pandemi COVID-19” yang merupakan bagian dari program “KKN Kembali ke Desa” yang merupakan program KKN baru dari Universitas Jember untuk menggerakkan mahasiswa agar terus mengabdi. masyarakat. selama masa COVID-19.
“Pertolongan Pertama Pada Masa Pandemi COVID-19” diciptakan untuk kelompok belajar di Desa Jember Kidul dan banyak siswa sekolah dasar. Program ini mengacu pada empat dimensi pendidikan karakter yang masing-masing dimensi mempunyai tujuan tertentu, seperti penguatan keterampilan emosional peserta didik yang memiliki nilai-nilai kepribadian religius, penguatan keterampilan berpikir yang memiliki nilai-nilai karakter kehandalan dan kemandirian. . , meningkatkan emosi siswa. keterampilan yang mempunyai nilai karakter bangsa, dan memantapkan keterampilan olah raga peserta didik termasuk nilai karakter gotong royong.
Kegiatan dalam program ini juga dilakukan secara daring dan dibagi menjadi empat jenjang pendidikan berdasarkan karakternya. Kegiatan tingkat perilaku, yaitu menonton transmisi kisah Nabi kemudian siswa akan diminta untuk menceritakan kisah tersebut dan berpartisipasi dalam permainan yang dirancang sebagai cara untuk menguji pembelajaran. Kegiatan pengukuran membaca dan menulis selama ini adalah membaca beberapa artikel yang ditugaskan, setelah itu siswa dapat menulis ringkasan dan mengikuti permainan sebagai bentuk tes membaca.
Dari sisi literasi, kegiatan “1 Hari 1 Artikel” merupakan upaya mendorong siswa untuk berlatih membaca di luar kelas. Sedangkan karya yang berdimensi estetis adalah melihat dan mempelajari lagu-lagu nasional dan daerah, kemudian mereka meminta siswa untuk menyanyikan lagu-lagu yang telah dipelajarinya sebagai salah satu cara untuk menguji pembelajarannya. Sedangkan kegiatan pada dimensi kinestetik dilakukan dengan cara menggerakan badan melalui kegiatan senam dan tantangan “#StayActiveChallenge” yang mengharuskan siswa mencatat perbuatannya setelah melakukan gerakan yang telah ditentukan.
Menko Pmk: Pandemi Ubah Paradigma, Bangun Karakter Disiplin
“Pertolongan Pertama Pada Masa Pandemi COVID-19” sendiri sudah terlaksana dengan baik dan hampir mencapai akhir program. Hingga Agustus 2020, program ini hanya tinggal beberapa pertemuan lagi yang bisa disebut “Pertolongan Pertama Pada Masa Pandemi COVID-19”. Dua tugas baru yang diterapkan adalah dimensi literasi dan dimensi kinestetik.
Kegiatan literasi yang paling tinggi adalah penilaian pada kegiatan “Hari 1 Kelas 1” yang telah berlangsung sejak program dimulai. Melalui kegiatan ini, siswa diinstruksikan untuk membaca artikel yang ditugaskan setiap hari Senin-Kamis. Penilaiannya sendiri dikemas dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan menarik dengan menggunakan platform Quizizz. Soal-soal dalam ujian mengacu pada empat artikel yang disiapkan pada minggu yang sama saat ujian diadakan.
Ujian ini disebar pada tanggal 31 Juli 2020 dengan menggunakan perwakilan orang tua siswa sebagai pembimbing rumah, setelah itu siswa dapat mengakses link tersebut menggunakan gadgetnya. Hasil yang diperoleh siswa sangat berbeda-beda, namun perlu ditekankan agar siswa mulai dapat mengikuti alur kerja “Artikel 1 Hari 1” dengan rutin membaca artikel yang diberikan di luar jam pelajaran.
Puncak dari gerakan dimensi kinestetik yang baru tercipta kali ini adalah latihan bersama yang dilakukan melalui platform Google Meeting pada tanggal 2 Agustus 2020. Pada latihan kali ini para siswa diinstruksikan untuk berjalan bersama para pesenam. para instruktur. Para siswa mengikuti setiap gerakan yang diperintahkan kepada mereka dan tampak tertarik serta menikmati pekerjaan tersebut.
Kkn Unej Kuatkan Karakter Siswa Melalui Program Penguatan Pendidikan Karakter Pada Masa Pandemi Covid-19 Halaman 2
Dengan hadirnya “Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Masa Pandemi COVID-19”, besar harapan bahwa program ini mampu memperkuat situasi siswa dalam kelompok belajar dan memberikan semangat kepada orang tua ketika putra-putrinya berada di rumah. Kegiatan dalam program ini dapat terus berjalan mengingat kegiatan pembelajaran itu sendiri dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
TAG kknunej kknunej2020 kkn Universitas Jember Program pendidikan karakter wabah covid19 kkn kembali ke tugas desa dalam pendidikan umat Pendidikan moral adalah upaya penerapan nilai-nilai agama, moral, etika kepada peserta didik melalui ilmu pengetahuan baik itu orang tua, guru , dan bantu dia. komunitas yang paling penting. dalam membangun dan mengembangkan karakter peserta didik. Setiap anak sejak lahir mempunyai kemampuan yang baik, namun anugerah tersebut harus dipupuk dan diakomodir dengan baik agar kepribadian setiap anak terbentuk dan berkembang secara utuh. Di era digital ini, anak-anak dengan mudah menggunakan media digital. Era digital yang tidak hanya memberikan dampak positif namun juga negatif, menjadikan tugas guru, orang tua, dan masyarakat dewasa untuk membimbing dan mengontrol apa yang dilakukan anak dengan media tersebut, sehingga anak dapat menggunakan media digital semaksimal mungkin. semaksimal mungkin dan memperoleh manfaat yang dapat diperolehnya bagi dirinya dan kehidupannya.
Annisa, M., Wiliah, A., & Rahmawati, N. (2020). Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Prasekolah di Era Digital. BINTANG, 2(1), 35-48. Diperoleh dari https:///index.php/star/article/view/558
Penulis mempertahankan haknya dan memberikan jurnal hak untuk menerbitkan karya dan lisensi di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan mengakui keaslian karya dan publikasi pertama di jurnal ini pada tahun 2020 pada aplikasi. dalam Edukasi Penyakit Virus Corona (Covid-19) pada saat Krisis. Tentang homeschooling. Mendikbud menegaskan, pembelajaran daring/jarak jauh dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa, tanpa beban keharusan menyelesaikan seluruh prestasi kurikuler untuk menaikkan nilai atau lulus. Mendikbud berpesan kepada daerah yang sudah melakukan homeschooling agar memastikan guru juga mengajar di rumah untuk menjaga keselamatan guru.
Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
Kemendikbud dalam rangka Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 juga menyampaikan bahwa pembelajaran daring/jarak jauh fokus pada peningkatan pemahaman peserta didik mengenai virus Corona dan wabah Covid-19. Kegiatan dan kegiatan belajar dapat berbeda-beda antar siswa, tergantung minat dan keadaan masing-masing, termasuk kesenjangan akses/pembelajaran di rumah. Bukti atau produk kegiatan pembelajaran memberikan umpan balik yang berkualitas dan berguna dari guru, tanpa harus memberikan nilai/nilai yang bersifat kuantitatif. Meski banyak sekolah yang menerapkan pembelajaran di rumah, namun bukan berarti guru hanya memberikan pekerjaan kepada siswa, namun melakukan komunikasi dan komunikasi untuk membantu siswa mengerjakan pekerjaan rumahnya. Guru harus selalu berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa, bahkan di luar kelas.
Hingga saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap ruang kelas sebagai pendidikan sesungguhnya. Orang-orang masih melihat ruang kelas sebagai sekolah sebenarnya dan kelas online
Bekerja di bidang pendidikan online. Kami pikir penutupan kelas berdampak pada guru, siswa, dan orang tua di mana pun. Jika sudah banyak sekolah yang menggunakan teknologi dalam pembelajaran, maka dalam situasi yang aneh ini semua sekolah di Indonesia terpaksa menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Meski teknologi tidak sepenuhnya membantu mempermudah proses pembelajaran jarak jauh untuk dilaksanakan. Banyak kendala yang dihadapi siswa dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran jarak jauh, terutama bagi siswa dan guru yang tinggal di daerah terpencil, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, dan kondisi perekonomian yang tidak memungkinkan orang tua siswa memiliki PONSEL.
Dan Anda harus membeli share internet untuk mengakses internet setiap hari. Terlepas dari keterbatasan-keterbatasan di atas, artikel ini ingin menunjukkan bahwa terdapat hambatan-hambatan yang tidak dapat dicapai oleh teknologi, terlebih lagi teknologi tidak dapat menyentuh salah satu aspek utama pendidikan yaitu pendidikan karakter. Ketika pendidikan harus menerapkan pembelajaran jarak jauh, ketika siswa harus belajar di rumah, ketika guru harus mengajar di rumah, siapa yang bertanggung jawab dalam mengajarkan perilaku siswa?
Pentingnya Koordinasi Selama Masa Pandemi
Salah satu ajaran bapak pendidikan Indonesia yang paling terkenal, Ki Hajar Dewantara, adalah “Setiap Orang.
Contoh pendidikan karakter di masa pandemi, penguatan pendidikan karakter di masa pandemi, penerapan pendidikan karakter di masa pandemi, pendidikan karakter pada masa pandemi, pentingnya kesehatan di masa pandemi, pendidikan karakter masa pandemi, pendidikan karakter di masa pandemi pdf, tantangan pendidikan karakter di masa pandemi, cara menanamkan pendidikan karakter di masa pandemi, pendidikan karakter di masa pandemi, penanaman pendidikan karakter di masa pandemi, artikel pendidikan karakter di masa pandemi