Pasar Barang Antik Di Bandung
Pasar Barang Antik Di Bandung – Saya, Gale, dan Nabil sangat ingin melihat seperti apa pasar antik Bandung itu. Sebenarnya banyak sekali toko barang antik di Bandong, namun saya menemukan satu yang konon berada di Pasar Sikapundung.
Sayangnya tidak ada panduan informatif tentang pasar barang antik. Hanya patung Sepot yang tersingkir dari poster semacam itu. Arah panah hanya “digunakan” untuk masuk. Dari sisi mana… 😀
Pasar Barang Antik Di Bandung
Pada informasi Engkoh-engkoh kami bertanya kepadanya tentang Pasar Sikapundung/Toko Ruko, katanya saya harus naik tangga ke lantai tiga. Tidak ada tanda-tanda selain penggergajian kayu Sepot di pinggir jalan. Jadi setiap saya menaiki tangga ke lantai tiga, saya bertanya kepada orang-orang di dekat tangga. “Saudara Bade Ka, dimana pasar barang antiknya?”
Berburu Barang Antik Di Pasar Antik Cikapundung
Ada banyak toko di lantai satu ini. Bentuknya seperti kios kecil. Tiap tenda berukuran 3 x 3 meter.
Ah, penjaga toko di sana mengira aku ingin berbelanja. seharusnya. Saya ingin berburu foto dan melihat-lihat. Saya juga ditawari untuk menjual barang tersebut. Sulit untuk mengatakan tidak. Jika saya punya uang lebih, saya akan membeli sebanyak yang saya mau di pasar antik ini. menangis…
Tidak jauh berbeda dengan lantai di bawahnya, dan lantai tiga lebih parah. Ada banyak ruangan gelap. Banyak toko yang belum penuh. Kegelapan dan kegelapan jelas bukan kondisi ideal untuk berbisnis. Sayang sekali.
Aku dan Gale berkeliling sebentar dan akhirnya menemukan toko yang mengingatkan kami pada pemandangan favorit kami di kampung halaman: Acar. Tokonya indah, lengkap, dan pemiliknya tampaknya merawat tokonya dengan baik (dan dengan penuh cinta :D).
Hunting Ke Pusat Barang Antik Di Solo✨
Anda sering melihat karya orang lain dan berpikir, “Ah, orang ini sangat menyukai pekerjaan seperti ini. Dia menyukai karyanya.” Nah, itulah yang aku dan Gale pikirkan ketika kami berada di depan sebuah toko bernama Gubug Galuh.
Pemiliknya enak diajak ngobrol. Jangan hanya menjawab ya atau tidak. Dia berbicara banyak tentang pengalamannya berburu barang antik dan keputusannya untuk meninggalkan dunia kerja yang sudah mapan demi barang antik tersebut. Terkadang sedih mendengar cerita pria itu, mengharukan dan penuh rasa penasaran. Tertawa terbahak-bahak.
Kang Asep, pemilik Gubug Galuh pun membeberkan siapa saja pelanggan tetapnya. Tahukah anda Ahmad Dan? Suaminya adalah Mulan Jamila. sekarang! Pria ini bisa meraup ratusan juta hanya dengan sekali pembelian di Pasar Antik Sikapundung! Ahmed Dani merupakan salah satu toko Gubuk Galuh yang sering ia kunjungi. Barangnya kecil. Lemari antik atau kursi tua tidak untuk dijual. Ada kaleng bekas, poster bekas, radio, botol, keranjang, mesin ketik, cermin dan masih banyak lagi detail lainnya.
Saya menunjuk ke tiga radio yang memenuhi toko kecil itu. Radio Kang Asep Sold Out! Saya sudah membayar, saya belum mengambil barangnya.
Pasar Seni Dan Antik Di Bandung, Ada Di Cikapundung
Saya sangat bersyukur melihat kondisi pasar kuno ini dan masyarakatnya banyak berbelanja. Jadi pengusaha itu bisa pulang dengan membawa uang untuk menghidupi istri dan anak-anaknya. Hore!
Satu tahun lima bulan menuju kehidupan pasar antik Cikapundung. Sejak Ridwan Kamil menjadi Wali Kota, jumlah pengunjung meningkat, kata seorang pengusaha. itu bagus. Namun, harus ada pedoman yang informatif. Jadi kamu tidak tersesat.
Pasar barang antik, kalau tokonya bagus, bentuknya seperti mall, tidak terasa antik. Tapi hari ini juga tidak gelap. Lampu Pasar Kuno Sikapundung perlu ditambah. Banyak toko juga tidak buka.
Saya yakin akan menarik jika Anda mengadakan acara formal. Jadi pengunjungnya akan banyak. Buatlah cukup bagus untuk mendapatkan lebih banyak eksposur. Akan sangat disayangkan jika hanya sekedar “apa adanya”. Ya, tahukah Anda, ingin menjadi kecil itu baik. Namun hal itu tidak mudah, apalagi jika sasarannya adalah wisatawan.
Pasar Antik Cikapundung: Lokasi Tepat Berburu Barang Vintage
Datanglah ke Pasar Seni dan Antik Sikapundung. Seru! Bagian buruknya (seperti kegelapan dan kepunahan) ternyata bisa menjadi sebuah petualangan, hohoho. Kang Asep bilang kalau hari Minggu tutup.
Tempat ini bisa menjadi surga bagi para desainer interior. Walaupun semuanya “kotor” :)) Teman-teman juga datang ke pasar antik ini untuk mencari brosur rumah atau cafe, kalau mau bisa kasih oleh-oleh, asyik banget, lihat-lihat furnitur saja sudah asyik. Jadi saya bertanya kepada nenek kami di mana dia menyimpan semua perabotan yang kami lihat di rumahnya.
2. Terdapat juga angkutan umum yang mengelilingi Braga dan Jalan Bansui sehingga harus berangkat terlebih dahulu untuk menuju pasar kuno ini. Itu dekat 🙂
3. Jika membawa kendaraan sendiri langsung menuju parkiran Ruko Cikapundung. Tempat parkirnya besar. Tokonya ada di sebelah kiri jalan, hati-hati, ini lalu lintas satu arah.
Eksistensi Pasar Antik Cikapundung Bandung Tak Seramai Dulu
4. Sikapundung dekat dengan Braga. Semua orang di satu area. Anda pasti tahu jalan Asia-Afrika kan? sekarang! Tetangganya adalah Jalan Asia Afrika dan di belakangnya ada Museum Asia Afrika.
5. Jika ingin salat atau membutuhkan kamar mandi di kawasan ini, saya rekomendasikan masjid dan kamar mandi kantor PLN di seberang Ruko Sikapundung. Agak berjalan kaki, tapi sangat dekat. Masuk melalui pintu besar di samping kelompok buku bekas di Sikapundung. Dapatkan izin dari satpam terlebih dahulu. Saya biasanya suka jika diizinkan. Masjid dan pemandiannya keren, aku suka 🙂 heheheBANDUNG, – Berburu barang antik tidak bisa dilakukan di Jalan Surabaya, Jakarta atau Pasar Triwindu, Solo. Banging kini memiliki pasar barang antik yang telah beroperasi sejak 6 Oktober 2013. Di sini, para kolektor barang antik bisa menemukan barang-barang antik baik dalam negeri maupun internasional.
Sejarah berdirinya pasar kuno ini adalah ketika Ridwan Kamil berdiskusi mengenai pemanfaatan gedung CEC lantai 3 yang sudah tidak terpakai dengan Manajer Pengelola Gedung Sikapundung Electronics Center Bandung Sutarto Hadi Pranotto. Akhirnya banyak pedagang barang antik yang tersebar di sekitar kawasan Bandong sehingga mereka sepakat untuk mendirikan pasar barang antik. Pasar Antik Sikapundung tidak hanya menjual barang-barang antik tetapi juga barang-barang bernilai seni.
Saat ini terdapat 180 kios peninggalan sejarah dan seni. 70% pedagang di sini berasal dari Pedagang Kaki Lima (PKL) di Sihapit, Braga, Galega, Astana Anyar dan masih banyak negara lainnya. Pasar seni dan antik ini memiliki kios-kios yang tertata rapi. Ada lampu antik, patung, barang elektronik, kursi, piringan hitam, kristal, koin dan logam, permadani, vas, jam dan segala sesuatu yang bernilai sejarah dan seni.
Liburan Di Solo! Gudang Barang Antik✨
Para pedagang pasar antik Cikapundung kerap mendatangkan barang-barang antik dari berbagai daerah. Para pedagang takut dari pagi hingga siang hari langsung di lingkungan sekitar bahkan di dalam rumah. Pedagang melakukan transaksi pada sore hingga malam hari. Pasar ini ramai dari sore hingga jam 10 malam. Para Pedagang Pasar Antik Cikapundung tergabung dalam Persatuan Pedagang Barang Antik Sentra Cikapundung.
Harga barang antik di sini jauh lebih murah dibandingkan di Jakarta dan Solo. Mulai dari Rp 25.000,00 Wargi Bandung bisa membawa barang antik ke sini. Belum lagi dealer di sini sangat terbuka dengan negosiasi harga, yakni drag. Pembeli di Pasar Antik Sikapundong tidak hanya masyarakat Indonesia, namun juga wisatawan mancanegara seperti kolektor barang antik, ada yang berasal dari Jepang, Hong Kong, India, China, Belanda, dan Inggris. Pengrajin kolektor barang antik seperti Ahmed Dani juga memesan barang-barang unik dan bersejarah yang bisa ditemukan di sini.
Pasar Antik Cikapundung buka setiap hari mulai pukul 08.00-21.00 WIB Jln. ABC Pasar Cikapundung Electronic Center (CEC) Florida. 3 Telepon 022-84460533 / 022-84460535
Pasar barang antik semarang, pasar barang antik di solo, pasar barang antik di jogja, pasar barang antik cikapundung, pasar barang antik di semarang, pasar barang antik jakarta, pasar barang antik bandung, pasar barang antik di surabaya, pasar barang antik di jakarta, pasar barang antik di yogyakarta, pasar barang antik, pasar barang antik jogja