Makalah Aset Tetap Dan Properti Investasi – PSAK 13 Properti Investasi Dokumen ini diperlukan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan. Disiapkan oleh : Prilia Lukfi Anggara – 2011070773 Elfi Yanti – 2011070789 Trisna Desla1S91S101S-91S-91S-101S-91019 PROGRAM Y DAN BISNISPERBANA S INSTITUTE202 2 Pendahuluan Puji dan Syukur Kami berbicara di hadapan Tuhan Yang Mahakuasa. Karena melimpahnya rahmat dan karunia Oleh karena itu, kami dapat menyiapkan dokumen yang diberi nama Penyajian Laporan Keuangan (PSAK 13 – Properti Investasi) Artikel ini disusun sebagai tugas mata kuliah Seminar Akuntansi. dengan wawasan dan bantuan dari berbagai departemen untuk membantu menyelesaikan artikel ini. Dan tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Imam Wahyudi, MCom (Honours), Phd., Ac., CA., atas bimbingannya selama mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan sehingga membantu penulis dalam proses perkuliahan a banyak Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih saat kami mempersiapkan dokumen ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat. PSAK 13 juga digunakan untuk mengukur hak properti investasi sewa yang dilaporkan sebagai sewa pembiayaan pada laporan keuangan penyewa. dan untuk penilaian properti investasi yang diberikan kepada lessee yang dilaporkan sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor. Namun PSAK 13 tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 tentang sewa dan tidak berlaku untuk hak pertambangan dan cadangan mineral seperti minyak bumi, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak terbarukan 1 Definisi Masalah Rumusan masalah pada artikel mengenai properti investasi ini adalah: A. Apa yang dimaksud dengan PSAK 13 tentang properti investasi? Jenis properti investasi apa yang diklasifikasikan?C. Apa yang dimaksud dengan aset real estat investasi dan aset real estat non-investasi? Apa perbedaan PSAK 13 revisi 2011 dengan PSAK 13 revisi 2014? Tujuan Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana PSAK 13 bidang investasi real estat meliputi: a. Mengenal perubahan PSAK 13 tahun 2007 dan 2011b Get untuk mengetahui isi Properti Investasic Cari tahu aset apa saja yang ada di pasar properti investasi. Dan properti manakah yang bukan merupakan real estat investasi? Perbedaan PSAK 13 revisi tahun 2011 dengan PSAK 13 revisi tahun 2014 dapat dilihat pada Bab II Tinjauan Konsep 2 Pengertian Investasi. Pengertian investasi menurut PSAK adalah aset yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan kekayaannya. (Pertumbuhan kekayaan) dengan cara mendistribusikan hasil investasi seperti bunga, royalti, dividen, dan sewa untuk meningkatkan nilai investasi. atau manfaat lain bagi perusahaan investasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan komersial. Investasi juga dianggap sebagai penggunaan kelebihan uang tunai untuk menghasilkan pendapatan jangka panjang. dan menggunakan dana yang belum terpakai untuk investasi jangka pendek terkait pengelolaan kas. Akuntansi investasi dalam laporan keuangan dan pengungkapannya diatur dalam PSAK 13.2 Klasifikasi properti investasi Dalam PSAK 13 juga terdapat definisi properti milik pemilik, yaitu properti yang diatur. (oleh pemilik atau disewa melalui sewa keuangan, kontrak) untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa Perbedaan terbesar antara real estat investasi dan real estat operasi adalah bahwa real estat investasi menghasilkan arus kas yang sebagian besar tidak bergantung pada aset tetap. Dari uraian di atas Ada beberapa perbedaan yang terlihat antara aset tetap dan properti investasi. Properti investasi harus berbentuk real estate (seperti tanah atau bangunan). atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya) dan digunakan untuk menghasilkan sewa atau meningkatkan nilai Apakah anggaran diklasifikasikan sebagai aset tetap atau properti investasi? Klasifikasi tersebut bergantung pada tujuan entitas dalam memperoleh tanah. Jika tanah tersebut digunakan untuk kegiatan operasional (misalnya akan dibangun sebuah bangunan di atas tanah tersebut untuk digunakan sebagai kantor perusahaan), maka tanah tersebut dianggap sebagai aset penting, misalnya bagian-bagian yang digunakan dalam suatu proses produksi. Pengadaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif tidak signifikan. Oleh karena itu, seluruh properti diklasifikasikan sebagai properti investasi 13 (revisi 2011) Properti investasi dengan PSAK 13 (revisi 2007) Properti investasi adalah sebagai berikut: 2 Bagaimana cara menggunakan properti investasi? Properti investasi dilaporkan sebagai aset hanya jika kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat keuangan di masa depan yang berkaitan dengan properti investasi tersebut. dan dapat dengan andal mengukur biaya perolehan investasi real estat. Bagi usaha yang menggunakan sebagian hartanya dan menyewakan sebagian lainnya Kalau kedua part bisa dijual terpisah Setiap bagian dilaporkan dan dihitung secara terpisah. Jika tidak bisa dipisahkan Seluruh properti dapat dianggap sebagai properti perwalian jika porsi yang digunakan sendiri tidak signifikan. Dalam hal ini, ukuran signifikansinya adalah 2% dan dapat ditentukan dengan menggunakan jasa penilaian. Terkadang agensi memberikan layanan pada properti yang mereka sewa. Jika nilai jasa tersebut tidak signifikan jika dibandingkan dengan nilai sewa secara keseluruhan Properti tersebut dianggap sebagai properti investasi. IAS 40 (2007) menjelaskan salah satu persyaratan properti investasi, yaitu arus kas yang dihasilkan oleh properti investasi tersebut dapat berasal langsung dari properti investasi tersebut, misalnya bangunan yang disewakan menciptakan arus kas masuk. Uang yang dihasilkan dapat disumbangkan langsung ke gedung tersebut, namun jika gedung tersebut disewa dengan layanan lain (misalnya layanan kamar, resepsionis, pembersihan, dll.) dan keamanan). Arus kas yang dihasilkan tidak dapat diatribusikan langsung ke gedung. Hal ini karena arus kas juga berasal dari jasa lain, kecuali jika nilai jasa tersebut signifikan. Properti tersebut akan dilaporkan sebagai properti investasi. Bagi perusahaan yang menyewakan kepada kelompoknya sendiri Ini akan dilaporkan sebagai aset tetap. Sedangkan perusahaan melaporkannya sebagai properti investasi. Prasyarat konsolidasi adalah jika terkendali. Hal ini didasarkan pada prinsip bisnis (entitas) terpusat untuk memperoleh real estat investasi melalui sewa keuangan. Transaksi tersebut merupakan pengalihan kendali dari lessor kepada lessee dan harus memenuhi persyaratan berikut: A. Risiko dialihkan dari lessor ke lessee. Metode penyusutan yang digunakan Hal ini terutama berlaku untuk properti investasi yang sedang dalam proses konstruksi dan pengembangan. Emiten atau perusahaan publik wajib menyediakan: a.informasi mengenai properti investasi yang sedang dibangun dan dikembangkan b.proporsi nilai yang dilaporkan terhadap nilai kontrak c. Perkiraan waktu penyelesaian Hambatan untuk terus hidup Jumlah biaya yang dilaporkan dalam nilai yang dilaporkan dari properti investasi dalam proses konstruksi dan pengembangan dan f dalam hal konversi biaya pinjaman dari properti investasi yang memenuhi syarat menjadi aset yang memenuhi syarat. Wajib mengungkapkan: 1) jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode yang bersangkutan; dan 2) tingkat kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang memenuhi syarat untuk dikapitalisasi Bab 3 Pembahasan Kasus 3 Contoh Pembahasan Kasus 3.1 Model Biaya dan Model Nilai Wajar 1 Januari 2018 Pada tahun 2010, Entitas D membeli gedung yang dimaksudkan untuk investasi. Harga pembelian gedung tersebut sebesar R1 miliar. Dengan biaya transaksi sebesar Rp10 juta, jumlah yang dapat dihapusbukukan sampai saat ini adalah sebesar Rp300 juta. Properti tersebut memiliki masa manfaat selama 50 tahun. Pada akhir tahun pertama, nilai wajar properti investasi meningkat menjadi Rp 1,3 miliar Tahun Model biaya B. Model nilai wajar Jawaban: A) Model biaya laporan posisi keuangan. Properti ini disajikan sebagai berikut. Aset manajemen Rp 1.010.000 Akumulasi penyusutan (Rp 300 juta/50 tahun) (Rp 6.000 -) Nilai tercatat Rp 1.004.000 – Di laporan laba rugi Jumlah kerugian termasuk penyusutan sebesar Rp 6.000 – Nilai buku setelah penyusutan tanggal 2 Juli 2011 = Rp 640.000 – Rp 20 = Rp 2011 Juli sebesar Rp 600 juta, maka nilai wajar turun menjadi Rp 600.000 – = Rp Rp 600. Akumulasi penyusutan 40. Surplus revaluasi 40. Bangunan (PPE) 640. Laba ditahan (R/E) 40. PSAK merupakan aset yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kekayaannya. (pertumbuhan kekayaan) melalui pembagian hasil investasi seperti bunga, royalti, dividen, dan sewa untuk meningkatkan nilai investasi atau memberikan manfaat lain kepada perusahaan investasi, seperti manfaat yang diterima dari hubungan dagang PSAK 13 (Revisi 2011) yang dianggap sebagai properti investasi dari tahap pengembangan. Perusahaan mempunyai opsi untuk menggunakan nilai wajar sejak properti investasi diciptakan. Jika nilai wajar dapat ditentukan secara andal Properti manajemen yang dikuasai melalui sewa operasi harus memenuhi kriteria properti manajemen. (bukan untuk penggunaan pribadi oleh penyewa) jika jenis kontrol ini diterapkan Nilai properti harus diukur. (kepemilikan) menggunakan nilai wajar Hal ini terutama berlaku untuk properti investasi yang menggunakan model nilai wajar. Selain informasi yang disebutkan di atas. Informasi tambahan juga tersedia: A. Rekonsiliasi antara nilai properti investasi yang dilaporkan pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan penambahan, pengurangan, dan reklasifikasi. Ketika terdapat penyesuaian signifikan terhadap penilaian properti investasi untuk tujuan pelaporan keuangan. Perseroan akan mempublikasikan rekonsiliasi antara penilaian tersebut dengan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan PT Bukit Darmo Property Tbk dan anak perusahaannya.
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk dan anak perusahaan Laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian tanggal 30 Juni 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (sudah diaudit) (kecuali dinyatakan lain dalam rupiah)
Makalah Aset Tetap Dan Properti Investasi
Aset lancar Kas 2e, 2f, 4 8, 190, 255, 476 8, 650, 742, piutang pihak berelasi 2f, 2g, 5, 31 376, 957, 549 376, 5 pihak ketiga 27f, 5 , 203 , 411, 181 2 , 489, 655, tuntutan lain – bagian 2f, 6 102, 609, 306 66, 995, butir ketiga 2d, 7, 13 198, 461, 8016, 8016, 6016, 8016 94 , 6,94, 6,94 ,6 pembelian 8 10, 331, 209, 520 8, 396, 497, pajak dibayar dimuka 2p, 32 238, 745, 622 – biaya dibayar di muka 2i, 9 24, 130, 911 326, 339,
Akuntansi Perusahaan Properti: Sistem Dan Penerapannya
Aset tetap Aset pajak tangguhan 2p, 32 138, 774, 944 138, 774, aset manajemen – setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 82.775.939 – per 30 Juni 2016 Rp 73.393.104,-