Analisis Properti 2024: Peluang Dan Tantangan
Analisis Properti 2024: Peluang Dan Tantangan – Pekerja membersihkan dinding gedung bertingkat di kawasan SCBD Jakarta. Kinerja sektor real estate pada awal tahun 2024 diperkirakan akan terus melemah seiring dengan masih tingginya suku bunga.
Kinerja sektor real estate pada awal tahun depan diperkirakan akan terus menurun akibat tingginya suku bunga. Saat ini, suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, berada pada level 5,25% hingga 5,50% dan diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun ini. The Fed telah mengindikasikan bahwa akan ada ruang untuk penurunan suku bunga baru pada paruh pertama tahun 2024.
Analisis Properti 2024: Peluang Dan Tantangan
Situasi serupa juga terjadi pada BI 7 Day Reverse Reverse Rate (BI7DDR) yakni berkisar 6%. Tingginya suku bunga acuan membuat suku bunga kredit khususnya sektor properti semakin mahal.
Kontraktor Bumn Di Indonesia
Bertajuk “commercial real estate Outlook 2024: Finding terra firma”, dari hasil survei terhadap Chief Financial Officer (CFO) perusahaan real estate disebutkan bahwa kekhawatiran responden di seluruh dunia terhadap kenaikan suku bunga dan kenaikan biaya modal adalah yang terbesar. . kekhawatiran penting, yang menempatkan tren tersebut di urutan teratas dalam daftar tren makroekonomi yang dapat memberikan dampak terbesar terhadap kinerja keuangan dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.
“Kenaikan suku bunga merupakan kenaikan terbesar dari tahun ke tahun dari seluruh respons, melonjak 10 tingkat dari survei tahun lalu ke posisi ketiga tahun ini,” kata laporan itu.
Riset Deloitte yang menyebutkan risiko suku bunga tinggi menjadi tantangan bagi pelaku usaha di sektor real estate masuk tiga besar. (Deloit)
Tanpa ekspektasi penjualan selama dua tahun berturut-turut, CFO real estate yang berpartisipasi dalam survei Deloitte berencana untuk terus memangkas biaya. Jika tahun ini, 6% responden menyatakan akan melakukan pemotongan. Saat ini, 40% responden mengatakan mereka akan mengurangi pengeluaran lebih lanjut pada tahun 2024.
Gen Z Dan Milenial Jadi Pasar Potensial Properti Berkonsep Esg
Lendlease Global Commercial Trust Management Pte Ltd Managing Director Kelvin Chou Di tengah periode minat yang tinggi ini, investor ritel dan institusi mengambil strategi dengan serius
Berinvestasi di sektor real estate Untuk menghadapi hal tersebut, ada dua strategi utama yang dapat diterapkan. Yang pertama adalah mengatur arus kas dan yang kedua menjaga keseimbangan keuangan.
“Fokus pada dua hal itu, apa pun yang bisa mendorong pertumbuhan alami, baik melalui cara organik atau menambah nilai portofolio, harus menjadi penekanan,” kata Kelvin saat ditemui.
Secara global, terdapat peluang untuk mulai membangun kembali sektor real estate dengan fondasi yang lebih kuat.
Memahami Perkembangan Properti Di Indonesia: Tantangan Dan Peluang
Merujuk kinerja saham properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masih tertekan. Indeks yang meliputi saham properti dan real estate, IDX Property, melemah 1,12% sejak awal tahun ini. Beberapa penerbit juga menunjukkan kelemahan sejak awal tahun, sebagai berikut:
Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Axell Ebenhaezer, dalam risetnya yang dikutip Kamis (7/12), juga menilai kondisi suku bunga yang tinggi masih akan mempengaruhi kinerja sektor real estate pada awal tahun depan.
Pasalnya, suku bunga yang tinggi membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengajukan kredit di sektor real estate. Katalis lainnya, tahun depan Indonesia juga akan menghadapi tahun politik yang membuat perbankan cenderung lebih berhati-hati atau lebih ketat dalam membayar kredit 2024: Peluang, Tren dan Tantangan Jumat, 14 Juni 2024 | 09:00 WIB
Tahun 2024 membawa dinamika berbeda pada industri real estate Indonesia. Meskipun pasar perumahan menunjukkan relatif stabil, sektor real estate untuk ekspatriat menunjukkan perbaikan bertahap pada awal tahun. Bagi investor yang cerdas, situasi ini menghadirkan peluang menarik untuk memanfaatkan tren pasar dan meningkatkan keuntungan.
Peluang Dan Tantangan Industri Minuman Ringan Di Tahun 2024
Pasar real estat residensial di Indonesia relatif stabil, dengan Indeks Harga Gabungan Real Estat-16 hanya meningkat 1,74% selama tahun 2023. Bank Indonesia mengindikasikan harga real estat naik sebesar 2% pada tahun 2022, 1,47% pada tahun 2021, 1,43% pada tahun 2020 dan 1,77% pada tahun 2019.
Namun, harga properti turun 0,92% tahun lalu setelah disesuaikan dengan inflasi. Selama kuartal terakhir tahun 2023, harga rumah naik tipis 0,13% q-o-q (turun 0,55% setelah disesuaikan dengan inflasi) pada Q4 2023.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 berada pada kisaran 4,7-5,5% yang diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 5,6% pada tahun 2025.
Sektor properti pada tahun 2024 diperkirakan masih akan mengalami arus yang relatif positif. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,96% (year on year), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 1,92% (year on year).
Investasi Properti Dalam Pengembangan Perkotaan: Peluang Dan Tantangan
Tanah masih diminati karena nilainya cenderung meningkat seiring berjalannya waktu. Lokasi yang strategis semakin meningkatkan potensi kavling untuk pengembangan properti di masa depan.
Konsep perumahan menawarkan kenyamanan dan kebersamaan bagi penghuninya, terutama diminati oleh generasi muda yang mencari tempat tinggal yang praktis dan terjangkau.
Menawarkan pengalaman yang nyaman bagi wisatawan, terutama mereka yang mencari kenyamanan dan kehangatan dalam perjalanannya.
Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kebutuhan akan perumahan mendorong berkembangnya proyek-proyek baru di pinggiran kota yang memanfaatkan infrastruktur yang semakin berkembang dan harga tanah yang semakin terjangkau.
Sulap Tantangan Jadi Peluang Emas 2024, Adakan Danamon Wealth Series 2023 –
Pasar real estate Indonesia di kalangan asing menunjukkan peningkatan pada awal tahun 2024. Tren investasi yang diminati antara lain properti dengan kisaran harga antara Rp 400 juta hingga Rp 3 miliar, serta properti mewah di atas Rp 5 miliar.
Meskipun tahun 2024 menawarkan prospek yang menjanjikan bagi industri real estate Indonesia, terdapat beberapa tantangan yang juga harus diperhatikan. Kenaikan suku bunga, ketatnya persaingan, terbatasnya ketersediaan lahan, dan perubahan peraturan pemerintah merupakan beberapa hal yang perlu diwaspadai para pelaku industri real estate di tahun 2024. Melalui pemahaman mendalam mengenai prospek pasar, tantangan dan peluang saat ini, real estate pemangku kepentingan industri, khususnya pengembang, dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kelangsungan bisnis.
Pada tahun 2024, dampak pandemi COVID-19 terhadap industri real estate masih terasa. Namun dengan kebijakan inovasi teknologi dan insentif pemerintah, pelaku industri diharapkan mampu menangkap peluang dan menghadapi tantangan baru.
Pada tahun 2024, prospek pasar real estate kemungkinan akan menghadapi dinamika yang cukup kompleks karena bertepatan dengan pelaksanaan pemilu. Merujuk pada laporan Knight Frank Asia Pacific, industri properti di kawasan Asia Pasifik menghadapi peluang dan tantangan yang unik.
Dinamika Industri Properti Indonesia Di Tahun 2024: Peluang, Tren, Dan Tantangan
Secara keseluruhan, tantangan terbesar bagi sektor real estat adalah risiko utang real estat di Tiongkok daratan, yang menciptakan ketidakpastian dalam perekonomian global. Namun peluang yang muncul dari strategi pertahanan yang terus berkembang di kawasan Asia Tenggara menunjukkan bahwa potensi pasar di kawasan ini cukup menarik.
Sementara itu, perhatian lebih khusus diberikan pada pemulihan ekonomi di Hong Kong dan Tiongkok pada subsektor perumahan. Selanjutnya diharapkan subsektor perkantoran mengembangkan konsep gedung perkantoran yang menggunakan konsep ESG (Environmental, Social and Governance) dan tercipta berbagai peluang melalui gedung-gedung yang berbasis ESG.
Jika berbicara tantangan yang akan dihadapi pengembang real estate di tahun 2024, nampaknya bukan hanya aspek teknologi saja yang dihadapi, ada juga beberapa kendala lain yang perlu mendapat perhatian serius. Salah satu hambatan tersebut adalah penerapan teknologi di industri real estate yang menghadapi ketidakpastian dan hambatan.
Masyarakat dan pengembang real estate seringkali diliputi ketakutan dan kecemasan terhadap disrupsi digital. Banyak dari mereka juga belum memahami manfaat nyata dari penggunaan teknologi. Oleh karena itu, upaya berkelanjutan harus dilakukan untuk membuka wawasan masyarakat bahwa disrupsi digital dapat menciptakan transformasi positif, menciptakan efisiensi, dan menciptakan inovasi baru yang menguntungkan.
5 Tren Bisnis Properti Di Tahun 2024: Prospek Sektor Properti
Tak hanya itu, masih ada tantangan lain yang kemungkinan besar akan dihadapi para pengembang properti di tahun 2024. Tantangan tersebut adalah ketidakpastian politik karena tahun 2024 merupakan tahun diselenggarakannya pemilihan umum dan perubahan kebijakan pemerintah terhadap industri properti merupakan hal yang jarang terjadi.
Selain itu, pemilu seringkali menimbulkan kegelisahan dan ketidakpastian dalam industri real estate. Sebab, hasil pemilu bisa mempengaruhi kebijakan dan komitmen pemerintahan baru. Pada akhirnya, kondisi ini berpotensi menimbulkan fluktuasi keputusan investasi dan sentimen pasar properti.
Perkiraan perlambatan ekonomi pada tahun pemilu ini juga merupakan tantangan lain yang perlu dipertimbangkan. Sejauh ini, pemulihan kondisi perekonomian secara umum akibat pandemi COVID-19 dan konflik geopolitik masih menjadi fokus utama, terutama pada produk real estate komersial seperti apartemen dan perkantoran yang terus berjuang untuk pulih sepenuhnya. Dengan perubahan gaya hidup dan mekanisme kerja akibat pandemi, real estate komersial harus terus beradaptasi agar tetap relevan di tengah dinamika pasar yang terus berubah.
Pengembang properti juga diharapkan mampu menjawab tantangan yang ada saat ini dengan mengembangkan strategi yang cerdas dan kreatif serta terus mencari peluang baru untuk terus tumbuh di tengah persaingan pasar. Selain itu, pendidikan, inovasi, dan adaptasi terhadap perubahan juga menjadi landasan penting untuk menghadapi berbagai tantangan di sektor real estate pada tahun 2024.
Y&s Insights: Meneropong Prospek Bisnis Properti Indonesia
Meskipun pengembang real estat akan menghadapi sejumlah tantangan pada tahun 2024, tampaknya masih ada peluang potensial yang dapat dimanfaatkan oleh pengembang untuk mendorong pertumbuhan di sektor ini. Salah satu peluang yang mungkin muncul adalah kebijakan pemerintah dan insentif khusus untuk mendukung pengembangan industri real estate.
Contoh kebijakan pemerintah adalah pajak pertambahan nilai negara (PPN-DTP) atas pembelian rumah baru dan rumah pertama. Insentif ini merupakan insentif positif bagi pengembang untuk mempercepat pengembangan proyek real estate dan meningkatkan jumlah transaksi.
Misalnya, sektor perumahan, khususnya segmen pedesaan, menunjukkan stabilitas yang relatif tinggi. Hal ini membuka peluang bagi pengembang real estate untuk fokus pada proyek konstruksi di segmen ini. Selain itu, tingginya permintaan terhadap perumahan membuat pasar perumahan masih menjadi sektor properti yang menjanjikan. Di sini, pengembang yang bisa memenuhi permintaan pengguna pasti akan mendapat untung besar.
Selanjutnya dari sisi insentif PPN DTP, subsektornya